Teman-Teman

Jumat, 19 Juli 2013

PERISTIWA 3 BULAN PERTAMA DI KARINA

Sejak 8 April 2013, aku berkegiatan di tempat yang baru, dengan teman-teman yang mayoritas baru pula. Sedangkan sebagian sudah tak asing lagi bagiku.

Mei 2013: Aku meraih juara ke-3 dalam Lomba Ibu Menulis Cerpen 2013 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Kota Jogja untuk ibu-ibu di wilayah DIY. Sama sekali aku tidak menyangka. Ini lomba menulis pertamaku. Alhamdulillah, benar-benar menjadi moment yang memberiku amunisi untuk membuat karya tulis selanjutnya. Bayangkan. Juara 1 adalah seorang dosen bergelar S2, dan memang berlatar belakang sastra. Dulu dia adik angkatanku waktu kuliah. Sangat pantas dia menjadi pemenang. Sedangkan juara ke-2, dia seorang penulis di salah satu penerbit di Jogja. Juara ke-3, hehehe,  siapa aku? Aku jadi geli sendiri, sekaligus aku bangga, ternyata aku bisa.

Juli 2013: Rumahku kemasukan maling, dan aku kehilangan notebook. Padahal semua tersimpan di sana. Aku harus bekerja extra keras untuk mengumpulkan file-file itu kembali. Ini pembelajaran yang sangat berharga bagiku.

Selasa, 08 Januari 2013

TANTANGAN DALAM PERNIKAHAN MASA KINI

sumber : http://www.jawaban.com/index.php/relationship/detail/id/92/news/120927121525/limit/0/Tantangan-Dalam-Pernikahan-Masa-Kini.html


Pernikahan adalah wadah yang mempersatukan wanita dan pria, dimana mereka saling berbagi senang maupun duka sampai tua. Namun, setelah memasuki pernikahan, terkadang dengan mudahnya mereka bercerai karena merasa tidak cocok satu sama lain. Tapi bukan berarti pernikahan itu sepenuhnya horor. Kalau tahu tantangn terberat pernikahan masa kini, mudah-mudahan tidak kaget dan karenanya terus bersama selama sisa hidup :

Tantangan Pertama : Wanita yang Mandiri

Bukan berarti wanita yang mandiri dan bisa menghasilkan uang sendiri tidak diperbolehkan. Banyak dari mereka yang berpendidikan tinggi dan punya karir bagus, bahkan terkadang lebih bagus daripada si suami. Keadaan ini sering bikin konflik dalam rumah tangga.

Solusi : Sebelum menikah, ada baiknya dibahas berdua konsep keluarga yang seperti apa yang ingin dibina. Mulai dari cara mendidik anak, pembagian kerja di rumah, maupun cara menghadapi konflik. Di dalam rumah tangga perlu kerjasama. Harus ada porsi give and take yang seimbang.

Tantangan Kedua : Nilai Sakral Pernikahan yang Memudar

Menurut konsultan pernikahan, Adriana S. Ginanjar, nilai sakral pernikahan sekarang ini telah memudar. Banyak pasangan muda yang mengambil keputusan bercerai padahal baru menikah 1-3 tahun. Tidak ada tekanan dari keluarga besar, tidak ada kekuatiran tentang anak yang masih kecil, maupun status single mom yang juga tidak lagi menakutkan.

Solusi : Coba untuk lebih bersabar. Menyatukan dua orang yang berbeda tidak cukup dengan waktu 1-3 tahun karena memang sulit dua kepribadian, dua pemikiran, dua individu yang berlatar belakang berbeda menjadi satu keputusan dalam rumah tangga.

Tantangan Ketiga : Kebutuhan yang Meningkat

Kebutuhan terus meningkat, terutama dalam hal keuangan. Biaya pendidikan, harga makanan, angsuran rumah maupun mobil, begitupun kebutuhan akan hiburan pun tidak bisa dipisahkan. Kalau tidak dikonsep dengan baik, bisa jadi salah satu pemicu masalah perceraian.

Solusi : Suami dan istri harus sepakat bagaimana mereka mengatur keuangan mereka. Buat perencanaan dengan jujur. Kalau uang belanja dirasa kurang ya bilang. Jangan sampai ada pos pengeluaran yang ditutup-tutupi, itu yang bahaya. Kalau memutuskan untuk hidup sebagai keluarga yang sederhana, lakukanlah karena keputusan bersama.

Tantangan Keempat : Godaan Sosial

Masa kini, banyak godaan yang bisa membuat seseorang berselingkuh, apalagi kalau bertemu seseorang yang dirasa lebih pengertian dibandingkan pasangan. Perselingkuhan juga jadi lebih gampang sejak adanya sosial media. Banyak orang yang berselingkuh walau sebatas chatting di BBM ataupun bertukar status twitter. Bahaya sekali bukan?

Solusi : Kepercayaan adalah komponen yang terpenting di dalam hubungan suami istri. Menjaga kepercayaan itulah yang harus kita lakukan. Sekali kepercayaan dirusak, susah mengembalikannya. Penting buat menghabiskan waktu luang bersama pasangan maupun keluarga. Kalau sehari-hari sudah sibuk, siapkanlah hari libur buat ngobrol, nonton bareng, ataupun kegiatan lainnya yang membuat keharmonisan makin terasa. Bangunlah keluarga dalam dasar agama yang kuat dan baik.

Empat tantangan terbesar ini memang tidak mudah, ditambah lagi masih ada tantangan lainnya. Namun, jika sebuah keluarga dibangun dengan dasar takut akan Tuhan, saling pengertian, dan saling terbuka serta berkomunikasi dengan baik, pernikahan yang sulit pada awalnya pun dapat jadi harmonis.




DALAM RANGKA "MY ANNIVERSARY" 8 JANUARY

Ini Pentingnya Merayakan Ulang Tahun Pernikahan
sumber : http://wolipop.detik.com/

Jakarta - Bagi pasangan yang telah bertahun-tahun bersama mungkin hari ulang tahun pernikahan sudah menjadi hal yang biasa. Kebanyakan pasangan tidak lagi merayakannya dengan sesuatu yang spesial seperti di awal tahun pernikahan. Namun sebenarnya merayakan ulang tahun pernikahan memiliki makna yang lebih dari sekedar bertukar kado, dan bisa membuat pernikahan semakin awet. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada wanita yang diceraikan suaminya, 45% dari mereka lupa tanggal ulang tahun pernikahan. Tentu Anda tidak ingin berakhir dengan perceraian seperti pasangan-pasangan tersebut bukan?

Untuk itu ketahui alasan mengapa merayakan ulang tahun pernikahan menjadi begitu penting dan emosional seperti yang dikutip dari Professors House. Alasan utama pentingnya merayakan hari ulang tahun pernikahan adalah karena hari itu merupakan hari yang paling bermakna dalam hidup. Tanpa disadari, hari pernikahan telah menjadi masa transisi. Sejak hari itu, Anda mulai tumbuh bersama sebagai pasangan, mengevaluasi kembali segala sesuatu yang penting mengenai pasangan hidup dan pernikahan.

Setelah bertahun-tahun hidup dan menghadapi masalah bersama, Anda dan pasangan jadi lebih mengenal dan mengerti bahwa kehidupan pernikahan buat Anda berdua jadi lebih mengenal toleransi, kompromi, dan kasih sayang. Jadi tak ada salahnya jika Anda merayakan hari ulang tahun untuk 'melihat kebelakang' bahwa Anda dan pasangan telah melalui berbagai masalah dan mampu mengatasinya bersama. Ketika masa pacaran, kebanyakan pasangan tak lupa merayakan tahun 'jadian' mereka secara spesial. Baik dengan makan malam romantis, mengunjungi tempat wisata atau sekedar bertukar kado. Namun ketika menikah, kebiasaan tersebut mulai hilang dan disertai rasa jenuh terhadap pasangan.

Oleh karena itu, banyak yang berharap agar perasaan cinta ketika menikah tetap sama seperti di masa pacaran. Untuk mengatasinya, buatlah momen spesial seperti merayakan ulang tahun pernikahan. Perayaan itu bisa menjadi momen spesial untuk mengenang kembali perasaan cinta yang menggebu-gebu seperti awal jumpa. Merayakan ulang tahun pernikahan bersama juga akan memberikan gambaran kepada pasangan menikah lainnya. Pasangan-pasangan yang dekat dengan kehidupan Anda juga harus diakui dan diberikan pujian atas komitmen yang telah mereka pegang bertahun-tahun. Contohnya saja, pernikahan orang tua atau bahkan kakek nenek Anda. Anda mungkin tidak pernah tahu masalah apa saja yang telah mereka lalui, namun ketika pasangan tersebut berdiri bersama dan merayakan hari ulang tahun pernikahan mereka, Anda akan melihat mengenai kekuatan cinta, komitmen dan selanjutnya mengajari serta memotivasi Anda untuk tidak cepat menyerah terhadap semua masalah yang Anda alami. Tidak perlu merayakan hari spesial ini secara besar-besaran, namun buatlah momen spesial yang benar-benar bermakna untuk Anda dan pasangan. Seperti makan malam berdua, atau berlibur bersama.